17 September 2024
Otsukimi
Tsukimi, yang dimulai pada periode Nara (710-794 M), mulai menjadi perayaan resmi pada periode Heian (794-1185). Tradisi ini terinspirasi dari kebiasaan melihat bulan jugoya di Dinasti Tang, Cina, dan dirayakan oleh bangsawan Jepang dengan musik, puisi, serta menikmati pantulan bulan di air. Pada periode Edo (1603-1868), tsukimi diadopsi oleh semua lapisan masyarakat, termasuk petani, sebagai ungkapan syukur atas panen. Sejak 1683, perayaan ini diadakan pada bulan September, dengan puncaknya di hari ke-15 bulan purnama menurut kalender lunar.
Saat ini, tsukimi dirayakan dengan berkumpul di balkon atau jendela (tsukimidai) yang dihiasi tsukimi-dango dan persembahan musiman seperti edamame, kastanye, labu, umbi talas, dan dilengkapi dengan dekorasi berupa rumput pampas yang melambangkan panen padi. Acara ini juga diadakan di kuil, taman, dan kastil dengan musik tradisional, tari, pembacaan puisi, serta berperahu untuk melihat pantulan bulan. Beberapa tempat yang terkenal untuk perayaan Tsukimi adalah Menara Tokyo, Sankeiken Gardens di Yokohama, Ise Shrine, Tokyo Skytree, dan Himeji Castle. Selain itu, Tsukimi juga identik dengan makanan khasnya seperti tsukimi-dango dan mochi berbentuk kelinci yang dipercaya membawa keberuntungan. Tsukimi ryori, termasuk tsukimi-dango yang sering disusun dalam piramida dan hidangan dengan telur mentah seperti Tsukimi Soba dan Tsukimi Udon, dianggap simbol keberuntungan selama Tsukimi berlangsung.