07 Agustus 2024
Obon
Obon, merupakan salah satu acara tradisional Jepang yang bertujuan untuk menghormati arwah leluhur yang dipercaya kembali ke dunia untuk mengunjungi keluarga mereka. Acara ini biasanya berlangsung selama tiga hari, meskipun tanggal pastinya dapat berbeda-beda di setiap wilayah di Jepang. Terdapat obon yang dirayakan pada pertengahan Juli, pertengahan Agustus, dan pada akhir Agustus atau awal September di beberapa daerah.
Asal usul Obon dipercaya dari ajaran Buddha yang diperkenalkan ke Jepang dari Tiongkok lebih dari 500 tahun yang lalu. Obon sering dikaitkan dengan kisah Mokuren, seorang murid Buddha yang menyaksikan penderitaan ibunya di alam baka. Dengan bantuan Buddha, Mokuren berhasil membebaskan arwah ibunya setelah memberikan persembahan makanan kepada para biksu.
Selama perayaan Obon, masyarakat Jepang melakukan berbagai tradisi dan ritual. Mereka membersihkan rumah dan makam leluhur serta menyalakan lentera (chōchin) sebagai tanda menyambut arwah leluhur kembali ke rumah. Selain itu, keluarga menyiapkan makanan di altar rumah atau kuil sebagai persembahan untuk leluhur. Masyarakat juga melakukan Bon Odori, tarian tradisional, yang biasanya digelar di sekitar kuil atau tempat terbuka, yang dilakukan sebagai ungkapan kebahagiaan atas kedatangan arwah leluhur. Pada akhir festival, lentera yang telah dinyalakan dilepaskan ke sungai atau laut (Tōrō Nagashi) untuk memandu arwah kembali ke alam baka. Obon bukan hanya merupakan waktu bagi keluarga untuk berkumpul dan menghormati leluhur, tetapi juga kesempatan untuk merayakan dan melestarikan tradisi yang telah ada di Jepang selama berabad-abad.
(Sumber gambar: byodoji.jp)